Commons Sight – Honda Step WGN hadir sebagai MPV besar yang menyasar keluarga modern yang membutuhkan ruang luas dan efisiensi bahan bakar. Teknologi hybrid e:HEV menjadi andalan utama mobil ini, menggabungkan mesin 2.0L DOHC i-VTEC dengan motor listrik bertenaga besar. Kombinasi tersebut menawarkan pengalaman berkendara yang halus, sekaligus hemat energi di kondisi perkotaan yang sering macet. Dengan dimensi panjang hampir lima meter dan kabin lega, Step WGN tetap terasa ringan berkat dukungan motor listrik yang memberikan torsi instan. Perpaduan mesin bensin dan motor listrik membuat mobil ini ideal untuk keluarga yang menginginkan performa tanpa mengorbankan efisiensi.
Hasil Pengujian Konsumsi BBM Tim Redaksi
Tim redaksi Kompas.com melakukan pengujian jarak 60 kilometer sebanyak dua kali untuk mendapatkan angka konsumsi BBM yang akurat. Dari hasil tersebut, Step WGN mencatat konsumsi rata-rata 16 km per liter, angka yang terbilang irit untuk ukuran MPV besar. Pengukuran diambil dari MID, yang menghitung konsumsi berdasarkan data ECU, jarak tempuh, serta perubahan volume bensin di tangki. Metode ini mudah dilakukan dan cukup representatif untuk penggunaan harian. Angka tersebut menunjukkan bahwa sistem hybrid e:HEV bekerja efektif mengurangi penggunaan bahan bakar, terutama di kondisi stop and go.
“Baca Juga : FDR Raih Good Design Indonesia 2025, Inovasi Ban Lokal Kian Mendunia“
Metode Pengukuran yang Dipakai
Selain metode MID, sebenarnya ada cara lain seperti full-to-full yang menghitung konsumsi secara manual dengan mengisi full tangki sebelum dan sesudah perjalanan. Namun, pengujian kali ini fokus pada pembacaan MID karena lebih praktis dan menggambarkan kondisi penggunaan nyata. MID juga memperlihatkan transisi kerja motor listrik dan mesin sehingga pengemudi dapat memahami pola konsumsi energinya. Metode ini sering dipilih oleh pengguna hybrid karena membantu memantau performa harian tanpa repot menghitung manual. Dalam pengujian Step WGN, pembacaan MID menunjukkan konsistensi yang baik pada dua perjalanan beruntun.
Performa di Berbagai Kondisi Lalu Lintas
Untuk mendapatkan hasil yang realistis, pengujian dilakukan melalui rute padat Jakarta, jalan arteri yang ramai, dan kemudian jalan tol menuju BSD. Kondisi tersebut mencerminkan situasi harian pengendara urban yang menghadapi kemacetan dan lalu lintas lancar secara bergantian. Pada kondisi padat, motor listrik bekerja lebih sering sehingga konsumsi lebih efisien. Saat memasuki tol, mesin bensin mengambil alih untuk menjaga kecepatan stabil. Kombinasi dua mode kerja ini membuat Step WGN mampu menjaga konsumsi tetap irit meski menghadapi perubahan ritme jalan yang cukup ekstrem.
“Baca Juga : BYD Atto 1 Tetap Tak Terkejar, Meninggalkan Jauh Avanza–Innova di Puncak Penjualan“
Pengaruh Kualitas BBM terhadap Efisiensi
Tim redaksi menggunakan Pertamax atau bensin setara RON 92 sesuai rekomendasi pabrikan. Penggunaan bahan bakar dengan oktan tepat sangat penting untuk menjaga pembakaran tetap efisien dan mesin bekerja optimal. Pada mobil hybrid, kualitas bensin yang buruk dapat mengganggu kinerja mesin, memperlambat respons, dan membuat konsumsi BBM meningkat. Karena itu, penggunaan Pertamax membantu Step WGN mencapai angka 16 km per liter. Selain itu, motor listrik yang aktif pada kecepatan rendah turut mengurangi beban mesin sehingga BBM tidak terbuang percuma.
Keunggulan e:HEV dalam Pemakaian Harian
Sistem e:HEV pada Step WGN dirancang untuk membuat mobil bekerja efisien tanpa memerlukan input tambahan dari pengemudi. Teknologi ini secara otomatis memilih kapan motor listrik atau mesin bensin bekerja. Pada penggunaan harian, terutama di rute kota, motor listrik sering menjadi penggerak utama sehingga konsumsi BBM bisa ditekan. Selain itu, regenerasi energi saat deselerasi membantu menjaga baterai tetap terisi. Pengalaman berkendara menjadi lebih tenang, nyaman, dan efisien, cocok untuk keluarga yang mobilitasnya tinggi namun ingin menekan biaya operasional.