Commons Sight – Banyak orang tetap ingin berolahraga saat berpuasa. Salah satu olahraga yang paling populer adalah sepak bola. Namun, ada tantangan tersendiri bagi pemain yang harus menjaga stamina tanpa asupan makanan dan minuman.
Dokter menyarankan agar bermain sepak bola dilakukan pada waktu yang tepat. Waktu terbaik untuk bermain adalah sebelum berbuka atau setelah tarawih. Bermain sebelum berbuka memungkinkan tubuh tetap aktif tanpa perlu menunggu lama untuk mengisi kembali energi.
Jika bermain setelah tarawih, pastikan tubuh sudah mendapat asupan cairan dan makanan yang cukup. Hindari bermain di siang hari karena risiko dehidrasi meningkat secara signifikan.
“Baca Juga : Xiaomi 15 Ultra Diuji Langsung di Barcelona, Apa Kelebihannya?”
Agar tubuh tidak mudah lelah, pemain harus memilih jenis latihan yang sesuai. Latihan ringan seperti dribbling, passing, dan jogging ringan lebih disarankan dibandingkan dengan permainan penuh intensitas tinggi.
Latihan kardio berat seperti sprint atau latihan daya tahan bisa menyebabkan kelelahan lebih cepat. Dokter juga menyarankan untuk tidak bermain dalam durasi yang terlalu lama.
Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka sangat berpengaruh pada performa fisik. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat. Contohnya adalah oatmeal, nasi merah, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan.
Hindari makanan yang terlalu manis atau tinggi lemak jenuh karena bisa membuat tubuh cepat lemas. Konsumsi buah dan sayur untuk menjaga hidrasi dan keseimbangan elektrolit.
“Simak juga: TikTok Resmi Luncurkan OmniHuman-1 untuk Membuat Deepfake”
Dehidrasi menjadi salah satu risiko terbesar saat bermain bola dalam keadaan berpuasa. Pastikan tubuh mendapat asupan cairan yang cukup saat sahur dan berbuka.
Gunakan pola minum 2-4-2, yaitu dua gelas saat berbuka, empat gelas di antara berbuka dan sahur, serta dua gelas saat sahur. Hindari minuman berkafein karena bisa menyebabkan dehidrasi lebih cepat.
Mengatur napas dengan baik bisa membantu menghemat energi saat bermain bola. Teknik pernapasan dalam melalui hidung lebih disarankan dibandingkan bernapas melalui mulut.
Cobalah untuk menarik napas dalam secara perlahan lalu menghembuskannya dengan stabil. Teknik ini membantu tubuh tetap rileks dan mencegah kelelahan lebih cepat.
Peregangan sebelum bermain penting untuk mengurangi risiko cedera otot. Fokuskan pada peregangan dinamis seperti gerakan lunges, high knees, dan arm circles.
Setelah bermain, lakukan peregangan statis seperti toe touch dan quad stretch untuk membantu pemulihan otot. Peregangan juga membantu mengurangi risiko kram saat berpuasa.
Jika tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan, segera kurangi intensitas permainan. Rasa pusing, lemas, atau jantung berdebar adalah indikasi tubuh mulai kekurangan energi.
Jangan paksakan bermain jika tubuh sudah terasa sangat lelah. Istirahat yang cukup dan tidur yang berkualitas juga berperan dalam menjaga stamina selama berpuasa.
Saat bermain bola dalam kondisi puasa, strategi permainan perlu disesuaikan. Bermain dengan gaya posisional lebih disarankan dibandingkan dengan terlalu banyak bergerak tanpa tujuan.
Hindari terlalu sering melakukan sprint atau duel fisik yang bisa menghabiskan energi lebih cepat. Bermain lebih cerdas dan efisien bisa membantu menghemat tenaga.
Meski menantang, bermain sepak bola saat puasa juga memiliki manfaat. Olahraga bisa membantu menjaga kebugaran, meningkatkan metabolisme, dan memperbaiki suasana hati.
Bermain bola juga bisa meningkatkan koordinasi tubuh dan daya tahan otot, terutama jika dilakukan dengan intensitas yang sesuai.
Setelah bermain, pastikan tubuh mendapat istirahat yang cukup. Tidur minimal 6-8 jam sangat penting untuk membantu proses pemulihan otot dan energi.
Jangan lupa untuk tetap mengatur jadwal tidur agar tidak mengganggu waktu sahur dan aktivitas di siang hari. Pemulihan yang baik akan membuat tubuh tetap prima meskipun menjalani ibadah puasa.