Berkaca dari Kasus Raya, Ini Penyebab Cacingan pada Anak dan Orang Dewasa yang Harus Diwaspadai
Commons Sight – Tragedi memilukan menimpa seorang balita bernama Raya di Sukabumi, Jawa Barat. Gadis kecil berusia empat tahun itu meninggal dunia setelah mengalami infeksi cacingan parah. Yang mengejutkan, sekitar satu kilogram cacing keluar dari tubuhnya. Setelah diselidiki, ternyata ia sering bermain di kolong rumah panggungnya yang dipenuhi kotoran ayam.
Peristiwa ini seharusnya menjadi peringatan serius bagi kita semua. Cacingan bukan hanya masalah kesehatan ringan. Jika tidak ditangani, infeksi ini bisa berujung fatal, seperti yang terjadi pada Raya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami penyebab cacingan agar dapat mencegahnya sejak dini.
Menurut dr. Santi, Health Management Specialist dari Kompas Gramedia, penyebab cacingan pada anak dan orang dewasa secara umum tidak jauh berbeda. Intinya, infeksi terjadi ketika telur atau larva cacing masuk ke dalam tubuh manusia, biasanya melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Namun demikian, cara masuknya larva ke dalam tubuh bisa bervariasi tergantung usia dan aktivitas seseorang. Oleh sebab itu, penting untuk membedakan jalur penularan pada anak-anak dan orang dewasa agar pencegahannya bisa lebih tepat sasaran.
Selain itu, perlu disadari bahwa gejala cacingan sering kali tidak langsung terasa. Justru karena sifatnya yang diam-diam, infeksi ini sering terabaikan hingga kondisinya sudah cukup parah.
Anak-anak dikenal memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka senang bermain di luar rumah, menyentuh tanah, pasir, dan benda-benda di sekitarnya. Akibatnya, larva cacing sangat mudah masuk ke tubuh melalui tangan atau kaki yang kotor.
Lebih lanjut, kebiasaan buruk seperti tidak mencuci tangan sebelum makan juga turut memperparah risiko. Bahkan, media mainan yang dibiarkan kotor dan jarang dibersihkan bisa menjadi sumber infeksi yang tidak disadari.
Sebagai contoh, kasus Raya terjadi karena ia sering bermain di bawah rumah panggung yang kotor. Tanah di sana penuh dengan feses ayam—tempat sempurna bagi larva cacing untuk berkembang. Maka dari itu, pengawasan orang tua sangat diperlukan. Tanpa pengawasan dan edukasi kebersihan sejak dini, anak-anak menjadi sasaran empuk infeksi parasit ini.
Berbeda dengan anak-anak, orang dewasa bisa terinfeksi cacing melalui berbagai cara. Salah satunya adalah melalui makanan mentah atau kurang matang, seperti lalapan, sushi, atau sashimi. Meskipun terlihat sehat dan segar, makanan ini sering kali menyimpan risiko jika tidak disiapkan dengan higienis.
Selain itu, lingkungan kerja seperti pertanian atau peternakan juga memperbesar risiko. Kontak langsung dengan tanah atau pupuk yang terkontaminasi dapat membuat larva cacing masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori kulit atau tangan yang tidak dibersihkan secara menyeluruh.
Tak hanya itu, penularan juga bisa terjadi di rumah. Misalnya, saat merawat anak kecil yang sudah terinfeksi, seperti saat membasuh setelah buang air besar atau mengganti popok. Jika orang dewasa tidak mencuci tangan dengan benar, maka infeksi bisa menyebar tanpa disadari.
Dengan kata lain, orang dewasa perlu lebih waspada, terutama bila tinggal serumah dengan anak-anak atau sering bersentuhan dengan lingkungan yang tidak steril.
Sering kali, kita mengira infeksi cacing hanya bisa menyebar lewat makanan atau lingkungan kotor. Namun kenyataannya, penularan bisa terjadi antar anggota keluarga dengan sangat mudah.
Sebagai contoh, satu anggota keluarga yang terinfeksi tapi tidak diobati bisa menularkan cacing ke orang serumah. Ini bisa terjadi melalui alat makan bersama, kamar mandi, atau bahkan pegang-pegangan tangan. Apalagi jika kebiasaan mencuci tangan belum menjadi budaya yang kuat di rumah.
Oleh karena itu, jika satu orang dalam keluarga didiagnosis cacingan, sangat disarankan untuk melakukan pengobatan secara kolektif. Dengan begitu, mata rantai penularan bisa diputus secara menyeluruh.
Meski kasus seperti Raya mengerikan, cacingan sangat bisa dicegah. Kuncinya adalah menjaga kebersihan dan menerapkan kebiasaan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
Pada akhirnya, mencegah lebih mudah daripada mengobati. Mari kita jaga anak-anak kita, keluarga kita, dan diri kita sendiri dari bahaya cacingan yang kerap datang tanpa disangka.