Commons Sight – Feses adalah hasil akhir dari proses pencernaan yang berlangsung dalam tubuh. Meski sering diabaikan, kondisi bisa memberi petunjuk penting tentang kesehatan Anda. Bentuk, warna, dan konsistensinya mencerminkan apa yang terjadi di dalam sistem pencernaan. Perubahan kecil pada feses kadang bisa jadi tanda awal penyakit. Oleh sebab itu, penting memperhatikan setiap kali buang air besar.
Feses yang normal biasanya berwarna cokelat, berbentuk seperti sosis, dan tidak terlalu keras ataupun cair. Warna cokelat berasal dari pigmen empedu yang dikeluarkan oleh hati. Teksturnya padat namun lembut, tidak menyebabkan nyeri saat dikeluarkan. Frekuensi buang air besar normal bisa berkisar dari tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu. Selama Anda merasa nyaman dan tidak ada keluhan, itu termasuk normal.
“Baca Juga : Nissan GT-R Nismo Disita, Begini Spesifikasi dan Nilai Jual Mobilnya”
Warna feses bisa berubah tergantung pada makanan dan kondisi tubuh. Berwarna hijau sering dikaitkan dengan makanan tinggi klorofil atau proses pencernaan yang terlalu cepat. Jika berwarna hitam pekat, bisa mengindikasikan perdarahan di saluran cerna bagian atas. Sementara yang sangat pucat atau keputihan dapat menandakan masalah hati atau saluran empedu. Feses berwarna merah terang bisa berasal dari perdarahan di bagian bawah usus.
Bentuk feses yang terlalu keras atau berbongkah bisa menjadi tanda sembelit. Ini biasanya disebabkan kurangnya asupan serat dan cairan. Di sisi lain, feses yang terlalu cair bisa menunjukkan diare akibat infeksi atau gangguan pencernaan. Feses tipis seperti pita kadang mengindikasikan penyempitan usus atau adanya massa. Jika bentuk berubah secara terus-menerus dalam waktu lama, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Meskipun bau tak sedap pada feses adalah hal biasa, bau yang terlalu menyengat dan tidak biasa bisa menandakan masalah. Infeksi bakteri, intoleransi makanan, atau malabsorpsi bisa menyebabkan bau lebih parah. Jika disertai dengan diare atau nyeri perut, kondisi ini perlu diwaspadai. Terutama bila bau yang menyengat berlangsung lebih dari seminggu. Pemeriksaan tinja bisa membantu mengidentifikasi penyebab pastinya.
“Simak juga: Baim Wong Siapkan Bukti dan Saksi untuk Sidang Cerai”
Sedikit lendir dalam feses sebenarnya normal karena lendir membantu pelumas saluran pencernaan. Namun jika lendir terlihat banyak, berwarna kuning atau kehijauan, bisa mengindikasikan peradangan. Kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau infeksi bakteri dapat memicu keluarnya lendir berlebih. Lendir yang disertai darah dan nyeri perut patut dicurigai sebagai tanda infeksi serius atau bahkan tumor.
Darah segar yang terlihat jelas bisa menandakan wasir atau luka di anus. Tapi darah yang lebih gelap dan tercampur bisa berasal dari saluran pencernaan bagian dalam. Ini merupakan tanda serius yang harus segera diperiksakan. Tes darah samar dalam sering digunakan untuk skrining awal kanker usus besar. Jika Anda menemukan darah lebih dari satu kali, jangan abaikan. Segera konsultasikan ke tenaga medis untuk pemeriksaan lanjut.