Commons Sight – Memanaskan mesin mobil sebelum digunakan merupakan kebiasaan yang masih umum di kalangan pengemudi. Hal ini bertujuan untuk memastikan pelumasan mesin dan komponen bekerja optimal, terutama pada mesin yang dingin setelah semalaman tidak dihidupkan. Namun, muncul pertanyaan, apakah perlu menekan pedal gas saat memanaskan mesin mobil? Untuk menjawabnya, penting memahami bagaimana cara kerja mesin mobil dan tujuan dari memanaskan mesin itu sendiri.
“Baca juga: Marc Marquez Semakin Percaya Diri Setelah Menang di Phillip Island, Australia”
Saat mesin mobil dinyalakan pertama kali, oli atau pelumas di dalam mesin belum tersebar merata ke seluruh komponen yang bergerak. Mesin yang dingin atau tidak aktif selama beberapa waktu membuat oli mengendap di dasar mesin. Oleh karena itu, memanaskan mesin selama beberapa saat memberi waktu bagi oli untuk bersirkulasi dan melumasi komponen seperti piston dan silinder, sehingga mengurangi gesekan berlebihan ketika mobil mulai bergerak.
Selain itu, pada mobil dengan sistem bahan bakar injeksi elektronik modern, mesin akan menyesuaikan campuran bahan bakar dan udara secara otomatis untuk mencapai suhu optimal. Dengan memanaskan mesin sejenak, mobil dapat mencapai efisiensi bahan bakar yang lebih baik saat mulai dijalankan.
Banyak orang mengira bahwa menekan pedal gas akan membantu mempercepat proses pemanasan mesin. Padahal, menekan gas saat mesin masih dingin sebenarnya tidak diperlukan dan justru bisa merugikan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menginjak gas saat memanaskan mobil sebaiknya dihindari:
Menekan pedal gas ketika mesin masih dingin dapat membuat komponen mesin bekerja lebih keras daripada seharusnya. Hal ini meningkatkan gesekan di dalam mesin karena oli belum sepenuhnya melumasi semua komponen. Dampaknya, komponen mesin lebih cepat aus dan masa pakainya bisa lebih pendek.
Mesin yang dingin membutuhkan campuran bahan bakar lebih banyak untuk mencapai suhu kerja ideal. Ketika pedal gas diinjak saat pemanasan, sistem bahan bakar akan mengirimkan lebih banyak bahan bakar ke mesin. Ini dapat menyebabkan pemborosan bahan bakar, sehingga lebih baik membiarkan mesin berjalan pada kecepatan idle (diam) selama pemanasan.
Pada mobil-mobil modern, sistem injeksi bahan bakar dan pengaturan suhu mesin telah dirancang sedemikian rupa sehingga pemanasan mesin berlangsung lebih efisien tanpa perlu injakan gas. ECU (Electronic Control Unit) pada mobil akan mengatur jumlah bahan bakar dan udara yang optimal agar mesin cepat mencapai suhu ideal, tanpa perlu bantuan dari pengemudi untuk menekan pedal gas.
Berikut beberapa tips untuk memanaskan mesin mobil dengan benar tanpa menekan pedal gas:
Diamkan Mesin dalam Keadaan Idle: Cukup nyalakan mesin dan biarkan dalam keadaan idle selama 1-2 menit. Ini sudah cukup untuk mobil modern, karena pelumas akan tersebar ke seluruh bagian mesin dalam waktu singkat.
Perhatikan Suhu Mesin: Pada beberapa mobil, terdapat indikator suhu mesin. Pastikan suhu mulai naik dan stabil sebelum mulai berkendara. Pada mobil dengan indikator suhu digital, suhu optimal umumnya berkisar antara 80-100 derajat Celsius.
Hindari Memanaskan Terlalu Lama: Memanaskan mesin terlalu lama hingga lebih dari 5 menit bukan hanya tidak efisien, tetapi juga menyebabkan pemborosan bahan bakar dan dapat menghasilkan emisi berlebih.
Menginjak pedal gas saat memanaskan mobil sebenarnya tidak perlu dan bahkan bisa merugikan. Mesin modern dengan sistem injeksi dan pengaturan otomatis sudah cukup efisien ketika dipanaskan dalam posisi idle. Biarkan mobil dalam keadaan diam sejenak untuk memastikan oli menyebar ke seluruh mesin, tanpa perlu memberikan tekanan berlebihan dengan menginjak gas. Dengan cara ini, mobil akan siap digunakan tanpa risiko keausan dini dan pemborosan bahan bakar.