Commons Sight – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan kunjungan ke fasilitas produksi migas milik Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Tinjauan ini merupakan bagian dari agenda strategis nasional. Pemerintah ingin memastikan bahwa produksi energi berjalan efisien dan berkelanjutan. PHM menjadi salah satu tulang punggung pasokan gas nasional. Wilayah operasinya meliputi kawasan Mahakam, Kalimantan Timur. Dalam kunjungan tersebut, Menteri ESDM berdialog dengan para pekerja dan manajemen.
Pertamina Hulu Mahakam mencatat produksi gas harian yang cukup besar. Angka rata-rata mencapai lebih dari 500 MMSCFD. Gas dari PHM dipasok ke berbagai sektor, termasuk pembangkit listrik dan industri. Ketergantungan Indonesia terhadap gas alam menempatkan PHM pada posisi penting. Pemerintah menilai performa PHM sangat menentukan stabilitas energi nasional.
Menteri ESDM menyoroti pentingnya efisiensi dalam proses produksi. Penggunaan teknologi baru seperti digitalisasi dan predictive maintenance menjadi perhatian. PHM diminta mempercepat transformasi digital agar operasional lebih optimal. Selain itu, pengurangan emisi dalam proses produksi juga menjadi fokus. Target net zero emission tetap menjadi komitmen jangka panjang.
Kesejahteraan dan keselamatan pekerja menjadi topik penting dalam kunjungan ini. Menteri ESDM menegaskan pentingnya pelatihan berkala bagi seluruh staf. PHM diminta mengutamakan perlindungan pekerja lapangan dari kecelakaan. Dalam beberapa tahun terakhir, PHM mencatat penurunan angka kecelakaan kerja. Hal ini dianggap sebagai indikator positif dari budaya kerja yang sehat.
“Simak juga: SGAR Mempawah Mulai Distribusi, Inalum Dapat Pasokan Besar”
Kementerian ESDM berencana membuka peluang investasi baru di sektor migas. Wilayah kerja Mahakam dinilai masih memiliki potensi cadangan cukup besar. Menteri mengundang investor nasional maupun asing untuk menjajaki peluang ini. Pengembangan sumur baru diharapkan bisa meningkatkan kapasitas produksi. Proses eksplorasi akan didukung oleh insentif fiskal dan regulasi yang dipermudah.
Meski berfokus pada migas, PHM tetap dilibatkan dalam agenda transisi energi. Pemerintah ingin memastikan bahwa pelaku migas ikut mendukung pengembangan energi bersih. Salah satu program PHM adalah pemanfaatan gas suar untuk pembangkit mikro. Proyek ini menjadi contoh integrasi energi konvensional dan terbarukan.