Keuangan

Prabowo Raih Investasi Rp156 Triliun dalam Kunjungan ke China

Commons Sight – Prabowo Raih Investasi Rp156 Triliun dalam Kunjungan ke China. Dalam kunjungannya ke Beijing, China, pada 9 November 2024, Prabowo Subianto mengumumkan pencapaian signifikan dalam hubungan bilateral Indonesia dan China. Melalui pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan investasi, yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian investasi senilai lebih dari US$10 miliar atau sekitar Rp156,54 triliun, berdasarkan asumsi kurs Rp15.654 per dolar AS.

Perjanjian investasi ini merupakan langkah besar dalam memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan China yang telah terjalin selama lebih dari satu dekade. Ia menegaskan bahwa kerjasama ini akan mempererat hubungan kedua negara di berbagai bidang, dari ekonomi hingga sumber daya alam.

Penandatanganan perjanjian investasi ini berlangsung di ruangan salah satu tempat paling ikonik di China, Great Hall of the People, Beijing.

“Baca juga: Bobby-Surya Memimpin Jauh dengan 62% dalam Survei Pilgub Sumut 2024”

Kerjasama Investasi yang Beragam

Dalam kesepakatan tersebut, terdapat tujuh poin kerjasama investasi yang akan menjadi fokus kedua negara. Beberapa di antaranya termasuk protokol persyaratan fitosanitari untuk ekspor buah kelapa segar dari Indonesia ke China. Ini menunjukkan pentingnya penguatan sektor pertanian Indonesia dalam ekspor ke pasar internasional, khususnya pasar China yang besar.

Ada juga kerjasama dalam bidang perikanan yang akan mengarah pada peningkatan sektor perikanan Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pemerintah Indonesia berharap kerjasama ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi kedua negara dalam menjaga sumber daya alam secara berkelanjutan.

Kerjasama ekonomi biru dan sumber daya mineral juga menjadi bagian penting dalam kesepakatan ini. Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam, memiliki potensi besar untuk memperluas kerjasama dengan China dalam bidang tersebut. Kerjasama dalam bidang mineral hijau juga membuka peluang untuk Indonesia mengembangkan industri ramah lingkungan.

Dalam Memorandum Saling Pengertian (MoU) yang ditandatangani, terdapat kesepakatan mengenai kerjasama di bidang sumber daya air, yang mencakup pengelolaan air yang berkelanjutan serta penguatan infrastruktur pengelolaan air di kedua negara. Ini sejalan dengan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang efisien mengingat tantangan perubahan iklim yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia.

“Simak juga: Prangko Gambar Prabowo Resmi Terbit Dari Badan Pos Ukraina”

Prospek Jangka Panjang Kerjasama Indonesia-China

Kerjasama ini memberikan prospek besar bagi Indonesia, baik dalam aspek ekonomi, teknologi, maupun pengelolaan sumber daya alam. Investasi dari China di sektor-sektor penting ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Penguatan hubungan dengan China yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia dapat membuka lebih banyak peluang bagi Indonesia untuk bersaing di pasar global.

Langkah Kritis dalam Hubungan Bilateral

Bagi Prabowo, kunjungannya ini bukan hanya sekadar pencapaian pribadi, melainkan juga sebuah pencapaian diplomatik yang penting bagi Indonesia di kancah internasional. Dengan dukungan dari China, Indonesia memiliki peluang untuk lebih mengoptimalkan potensi sumber daya alamnya dan meningkatkan daya saing global. Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan teknologi dan investasi China untuk membangun sektor-sektor penting yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.