Commons Sight – Pernahkah kamu menemui kerabat atau orang yang sedang sakit dan tiba-tiba mereka jadi sering mengigau saat tidur? Atau mungkin, kamu sendiri pernah mengalami hal ini? Fenomena ngigau saat sakit bisa jadi cukup membuat penasaran. Yuk, kita bahas bersama-sama dengan cara santai dan penuh pemahaman!
Ngigau, atau dalam istilah medis dikenal sebagai somniloquy, adalah kondisi di mana seseorang berbicara atau membuat suara tanpa sadar saat tidur. Bagi banyak orang, ngigau hanya menjadi momen lucu yang bisa diceritakan keesokan harinya. Tapi ketika seseorang sedang sakit, ngigau kadang bisa terdengar aneh atau bahkan menakutkan.
Menurut para ahli, ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih sering ngigau saat sedang sakit. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal ini terjadi. Untuk lebih jelasnya, berikut akan kami rangkum secara singkat di beberapa bagian di bawah ini.
Demam adalah respons tubuh terhadap infeksi atau peradangan. Ketika suhu tubuh meningkat, sistem saraf pusat kita bisa menjadi lebih aktif dari biasanya. Ini bisa menyebabkan otak mengirimkan sinyal-sinyal yang menyebabkan ngigau. Dalam kondisi ini, otak sering “salah mengartikan” atau mengolah informasi secara acak, yang memicu aktivitas bicara saat tidur. Itulah kenapa orang sakit menjadi lebih sering mengigau ketimbang saat tubuhnya berada dalam kondisi sehat.
Saat sakit, terutama jika penyakitnya cukup parah, dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti analgesik, antihistamin, atau antibiotik. Beberapa obat ini bisa mempengaruhi pola tidur dan aktivitas otak. Efek sampingnya bisa berupa mimpi aneh, ngigau, atau bahkan halusinasi ringan saat tidur.
Sakit sering kali membuat kita merasa tidak nyaman, baik itu karena nyeri, hidung tersumbat, atau kesulitan bernapas. Kondisi ini membuat tidur menjadi kurang nyenyak. Otak kita tetap aktif meskipun tubuh beristirahat, yang akhirnya bisa memicu ngigau. Ini adalah mekanisme di mana otak mencoba “mencerna” rasa tidak nyaman yang kita alami.
Jangan lupakan peran stres, ya! Sakit, terutama jika berlangsung cukup lama, bisa membuat seseorang merasa tertekan. Ditambah lagi dengan kelelahan fisik, kombinasi ini bisa memicu aktivitas otak yang tidak biasa saat tidur, termasuk ngigau. Stres dan kecemasan seringkali membuat otak lebih aktif, meskipun tubuh kita butuh istirahat.
Kabar baiknya, ngigau umumnya tidak berbahaya. Biasanya, ini adalah respons sementara tubuh terhadap kondisi tertentu, seperti demam atau rasa tidak nyaman. Namun, jika seseorang terus-menerus ngigau dalam kondisi yang parah, apalagi jika disertai gejala seperti kebingungan saat terjaga, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Kondisi seperti ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius, seperti infeksi otak atau gangguan tidur lainnya.
Kalau kamu atau orang terdekat sering ngigau saat sakit, jangan khawatir berlebihan. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa membantu. Cobalah lakukan beberapa saran di bawah ini.
Ngigau saat sakit memang cukup sering terjadi, dan ini biasanya disebabkan oleh kombinasi demam, pengaruh obat, ketidaknyamanan fisik, serta stres. Meski terdengar mengkhawatirkan, ngigau umumnya tidak perlu ditakuti. Dengan istirahat yang cukup dan perawatan yang tepat, gejala ini akan hilang seiring dengan pemulihan kondisi tubuh. Jadi, jika kamu melihat seseorang ngigau saat sakit, jangan panik, ya! Itu mungkin hanya cara tubuh mereka menghadapi ketidaknyamanan sementara. Semoga lekas sehat dan tidur nyenyak kembali!
“Apa Kamu Tahu Kenapa Dinosaurus Dulu Bisa Punah?