Pertama Dalam Sejarah, Penjualan Mobil Malaysia Kalahkan Indonesia
Commons Sight – Industri otomotif ASEAN baru saja mencatat babak penting dalam sejarahnya. Untuk pertama kalinya, penjualan mobil di Malaysia berhasil melampaui Indonesia. Momen ini bukan sekadar statistik, melainkan penanda bergesernya pusat kekuatan otomotif kawasan di tengah era elektrifikasi dan perubahan strategi pabrikan global.
Dikutip dari TheNation, laporan kuartal II-2025 menunjukkan lonjakan tajam dalam penjualan mobil di Malaysia. Meskipun berpenduduk jauh lebih sedikit dibanding Indonesia, Malaysia mencatat angka penjualan yang lebih tinggi, berkat dominasi merek lokal seperti Perodua dan Proton. Kedua merek ini menguasai 63 persen pasar, dibantu dukungan investor asing seperti Daihatsu dan Geely.
Transisi ke kendaraan ramah lingkungan turut memperkuat posisi Malaysia. Sepanjang semester pertama 2025, penjualan mobil listrik tumbuh hingga 91 persen menjadi 12.733 unit. Kendaraan hybrid juga mencatat pertumbuhan 12 persen, mencapai 17.480 unit. Angka ini menunjukkan bahwa Malaysia semakin serius dalam elektrifikasi transportasi.
Baca Juga : Tangis Pilu Nikita Mirzani Bertemu Anak di Ruang Sidang
Berbanding terbalik, Indonesia justru mengalami penurunan penjualan. Berdasarkan data Gaikindo, total penjualan mobil Januari–Juni 2025 hanya mencapai 374.740 unit. Sebagian besar masih didominasi oleh mobil berbasis mesin pembakaran internal (ICE), yang menyumbang lebih dari 82 persen. Namun, angka ini terus menyusut akibat daya beli yang melemah dan pengetatan kredit.
Meski pasar mobil konvensional stagnan, Indonesia menunjukkan pertumbuhan menjanjikan pada segmen kendaraan listrik. Penjualan HEV mencapai 27.208 unit dan BEV melonjak drastis ke angka 36.611 unit. Meskipun tren ini positif, proporsinya masih belum cukup untuk mengimbangi turunnya permintaan mobil ICE di pasar domestik.
Sementara itu, Vietnam mencuri perhatian berkat pertumbuhan penjualan mobil sebesar 18 persen pada kuartal II-2025. Didukung ekspansi VinFast dan naiknya daya beli kelas menengah, Vietnam kini berpeluang menyalip Filipina sebagai pasar mobil terbesar keempat di ASEAN. Sepanjang 2024, VinFast menjual 87.000 unit mobil listrik, menjadikannya tulang punggung otomotif nasional.
Thailand tetap bertahan sebagai pasar terbesar ketiga di kawasan, dengan pertumbuhan 3,6 persen. Penjualan EV di negara ini mencapai 69.005 unit, atau 23 persen dari total penjualan. Namun, di balik pencapaian tersebut, pabrikan Jepang mulai menarik diri. Honda, Suzuki, dan Nissan merencanakan penghentian atau pengurangan produksi, yang memicu revisi target produksi nasional dari 1,5 juta menjadi 1,45 juta unit.