Penyebab Mesin Mobil Pincang yang Perlu Diwaspadai Pengemudi
Commons Sight – Mesin mobil pincang merupakan kondisi yang sering membuat pengendara khawatir. Gejala ini biasanya muncul dalam bentuk getaran berirama pada mesin, terutama saat idle atau putaran rendah. Apabila tidak segera ditangani, kondisi tersebut bukan hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kerusakan serius hingga kecelakaan. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk memahami faktor penyebabnya.
Salah satu penyebab umum mesin mobil pincang adalah kerusakan pada injector atau karburator. Pada mesin injeksi modern, setiap silinder memiliki injector masing-masing. Jika salah satunya tersumbat atau kotor, suplai bahan bakar ke ruang pembakaran menjadi tidak optimal. Kondisi ini akan membuat mesin bergetar dan kehilangan tenaga, terutama pada putaran rendah. Itulah mengapa pemeriksaan kebersihan injector sangat penting dilakukan secara rutin.
Baca Juga : Pratama Arhan Resmi Ucapkan Ikrar Talak, Rumah Tangganya dengan Azizah Salsha Berakhir
Selain injector, masalah kompresi juga dapat menimbulkan gejala mesin pincang. Normalnya, tekanan kompresi mesin injeksi berada pada kisaran 10 kpa hingga 12 kpa. Apabila angka ini turun di bawah standar, mesin akan kehilangan keseimbangan kerja antar-silinder. Hal ini menyebabkan getaran terasa lebih kuat saat mesin idle. Oleh sebab itu, uji kompresi secara berkala sangat dianjurkan untuk mengetahui kondisi silinder secara pasti.
Komponen lain yang tidak kalah penting adalah Engine Control Unit atau ECU. Perangkat ini bertugas mengatur sistem pengapian sekaligus suplai bahan bakar. Ketika terjadi gangguan, misalnya arus listrik menuju koil atau injector terputus, mesin akan langsung kehilangan keseimbangannya. Akibatnya, mobil terasa pincang sejak pertama kali dinyalakan. Dengan kata lain, ECU yang bermasalah perlu segera diperiksa oleh teknisi berpengalaman agar tidak memicu kerusakan lanjutan.
Faktor mekanis lain yang bisa membuat mesin bergetar adalah kerusakan pada karet engine mounting. Komponen ini berfungsi meredam getaran mesin agar tidak terlalu terasa ke bodi kendaraan. Jika karet sudah aus atau robek, getaran mesin tidak lagi teredam dengan baik. Akibatnya, mobil terasa pincang terutama pada rpm rendah. Perawatan dan penggantian engine mounting sesuai usia pakai dapat membantu menjaga kenyamanan berkendara.
Selain faktor-faktor di atas, kondisi busi juga sangat menentukan kelancaran mesin. Busi yang aus atau mati membuat proses pembakaran tidak berjalan sempurna. Hal ini menyebabkan salah satu silinder kehilangan fungsi sehingga mesin bergetar tidak rata. Ciri busi mati biasanya terlihat dari ujung elektroda yang basah terkena bahan bakar. Oleh karena itu, pemeriksaan busi secara berkala penting untuk memastikan pengapian tetap optimal.
Melihat beragam penyebab mesin mobil pincang di atas, jelas bahwa perawatan rutin menjadi kunci utama. Mulai dari pemeriksaan injector, pengukuran kompresi, pengecekan ECU, hingga penggantian busi dan engine mounting. Dengan perawatan yang tepat, pemilik mobil bisa menghindari kerugian lebih besar akibat kerusakan mesin. Selain itu, perawatan rutin juga meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara sehari-hari.