Common Sight – Mobil Maung Pindad kini menjadi sorotan publik setelah terpilih sebagai kendaraan resmi untuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden. Berbeda dengan mantan Presiden Jokowi yang lebih mempromosikan mobil Esemka, Prabowo memilih Maung Pindad sebagai simbol kebangkitan produk lokal. Mobil ini pertama kali menarik perhatian ketika Prabowo menggunakannya setelah dilantik dan saat meninggalkan Akademi Militer Magelang. Dalam sebuah langkah strategis, Prabowo juga menginstruksikan semua menteri di kabinetnya untuk menggunakan Maung Pindad sebagai mobil dinas, menggantikan Toyota Crown yang sebelumnya digunakan.
“Baca juga:10 Mobil Listrik Termahal di Dunia yang Mengguncang Pasar Otomotif”
Menurut informasi resmi dari Pindad, Mobil Maung Pindad adalah kendaraan taktis ringan 4×4 yang dirancang untuk keperluan operasi dan mobilisasi dalam pertempuran jarak dekat serta mampu menjelajahi berbagai medan. Kendaraan ini memiliki kecepatan maksimum aman 120 km per jam dan dilengkapi dengan transmisi manual 6 kecepatan. Maung Pindad juga mampu menempuh jarak hingga 800 km, menjadikannya pilihan ideal untuk keperluan resmi maupun operasional.
Kendaraan ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan, termasuk braket senjata untuk senapan 7,62 mm dan konsol senjata SS2-V4. Selain itu, Maung Pindad memiliki sistem navigasi GPS, tracker, dan perlengkapan penting lainnya. Versi yang akan digunakan oleh Presiden dan Wakil Presiden juga memiliki ketahanan terhadap amunisi kaliber 7,62×51 mm NATO Ball dan kaliber 5,56×45 mm M 193, serta dilapisi dengan kaca antipeluru B5/B6. Teknologi Run Flat Tyre (RFT) pada ban juga memungkinkan kendaraan tetap berfungsi meski mengalami kebocoran.
“Simak juga:Cara Atasi Jet Lag Tanpa Ilusi, Berikut 6 Tips yang Mungkin Perlu Dicoba”
Mobil Maung Pindad pertama kali diluncurkan pada tahun 2020 dengan harga berkisar Rp 600 juta. Untuk versi sipil, harga dibanderol antara Rp 400 juta hingga Rp 500 juta. Namun, kendaraan yang digunakan oleh presiden, yang merupakan tipe Maung Garuda, diperkirakan memiliki harga lebih tinggi karena spesifikasi khusus yang disesuaikan untuk kepresidenan.
PT Pindad didirikan pada tahun 1808 dengan nama Constructie Winkel, dan setelah beberapa kali berganti nama, resmi menggunakan nama Pindad pada tahun 1962. Pindad adalah singkatan dari Perindustrian TNI Angkatan Darat, dan pada 29 April 1983, perusahaan ini ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Perusahaan ini beroperasi di industri manufaktur dan jasa, khususnya dalam produk pertahanan dan keamanan. Produk Pindad meliputi senjata, munisi, kendaraan khusus, alat berat, serta layanan terkait infrastruktur dan keamanan siber. Sejauh ini, Pindad telah memproduksi 13 jenis kendaraan, termasuk:
Dengan pengenalan Maung Pindad sebagai kendaraan resmi kepresidenan, diharapkan akan ada lebih banyak dukungan terhadap produk lokal dan industri otomotif Indonesia. Keputusan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri yang berkualitas, sekaligus menciptakan kebanggaan nasional.