Commons Sight – Nenek moyang dari ayam, Tyrannosaurus rex (T. Rex), adalah salah satu dinosaurus paling terkenal di dunia. Gambarannya yang mengerikan dengan gigi tajam dan tubuh besar sering menghiasi film-film dan buku-buku tentang dinosaurus. Namun, tahukah Anda bahwa makhluk raksasa yang pernah mendominasi bumi 65 juta tahun lalu ini ternyata memiliki hubungan dekat dengan ayam modern? Ya, T. Rex, yang dulu menjadi predator puncak di zaman Mesozoikum, sebenarnya merupakan nenek moyang dari burung, termasuk ayam.
Fenomena ini, meskipun terdengar mengejutkan, sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam dunia ilmiah. Penelitian paleontologi dan genetika telah menunjukkan bahwa burung modern, termasuk ayam, merupakan keturunan langsung dari kelompok theropoda, kelompok dinosaurus karnivora yang juga mencakup T. Rex. Meskipun keduanya sangat berbeda dalam hal ukuran dan gaya hidup, kedekatan keduanya dalam pohon keluarga evolusi membuktikan bahwa ayam adalah ‘kerabat jauh’ dari sang raksasa dinosaurus.
“Baca juga: Faktor-Faktor Penyebab Kepunahan Dinosaurus: Apa yang Terjadi?”
Penemuan fosil dinosaurus yang lebih kecil, seperti Archaeopteryx, menjadi bukti penting dalam memahami hubungan antara burung dan dinosaurus. Archaeopteryx, yang hidup sekitar 150 juta tahun lalu, adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri khas dinosaurus seperti gigi tajam dan ekor panjang, namun juga memiliki sayap dan bulu, yang menunjukkan transisi evolusi menuju burung modern.
Namun, yang lebih mengejutkan adalah penemuan berbagai fosil theropoda lain yang memiliki ciri-ciri yang sangat mirip dengan burung. Misalnya, penemuan fosil T. Rex muda menunjukkan adanya struktur tulang yang lebih ringan dan lebih mirip dengan burung dibandingkan dengan dinosaurus karnivora lainnya. Beberapa fosil T. Rex bahkan menunjukkan bukti adanya bulu, meskipun hanya dalam bentuk yang lebih sederhana dan terbatas pada beberapa bagian tubuhnya.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun T. Rex dan ayam tampaknya sangat berbeda, keduanya memiliki kesamaan dalam struktur genetik mereka. Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan mulai mempelajari lebih dalam bagaimana gen yang ada pada burung bisa ditelusuri kembali ke dinosaurus theropoda. Melalui teknik analisis DNA dan perbandingan struktur genetik, para ilmuwan berhasil menemukan bahwa gen yang mengatur pertumbuhan bulu pada burung, misalnya, berasal dari gen yang pada awalnya mengatur perkembangan sisik pada dinosaurus.
Penelitian lebih lanjut juga mengungkapkan bahwa beberapa struktur tulang pada burung, seperti bentuk tulang dada dan lengan, memiliki kemiripan yang mencolok dengan dinosaurus theropoda, termasuk T. Rex. Bahkan, struktur otak burung menunjukkan beberapa kemiripan dengan otak theropoda, yang lebih besar dibandingkan dengan otak dinosaurus besar lainnya.
“Simak juga: Mengenal Monyet Uakari: Primata dengan Wajah Unik dan Kegemaran Liar”
Meskipun burung modern tampak sangat berbeda dengan dinosaurus purba, proses evolusi yang panjang dan bertahap memungkinkan mereka berkembang menjadi makhluk yang kita kenal hari ini. Dari zaman T. Rex yang hidup sebagai predator di puncak rantai makanan, hingga burung domestik yang kini kita pelihara di rumah, perjalanan evolusi ini menunjukkan kemampuan alam untuk beradaptasi dengan perubahan besar.
Penting untuk dicatat bahwa burung adalah satu-satunya kelompok dinosaurus yang masih ada hingga hari ini. Semua dinosaurus lain, termasuk T. Rex, telah punah sekitar 65 juta tahun yang lalu akibat peristiwa kepunahan massal. Namun, meskipun T. Rex tidak lagi berjalan di bumi, keturunannya masih hidup di sekitar kita dalam bentuk ayam dan burung lainnya.