
Commons Sight – Pasar smartphone global menunjukkan tanda pemulihan kuat sepanjang kuartal III 2025. Counterpoint Research mencatat pertumbuhan pengiriman perangkat sebesar 4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski kenaikannya tampak moderat, perubahan ini cukup berarti karena industri sebelumnya sempat terpukul akibat pelemahan ekonomi dan perlambatan inovasi. Selain itu, meningkatnya minat terhadap perangkat 5G yang lebih terjangkau membuat permintaan naik di banyak negara berkembang. Tren tersebut sekaligus menegaskan bahwa kebutuhan konektivitas cepat kini menjadi prioritas bagi pengguna di berbagai lapisan. Karena itu, vendor smartphone mulai menyesuaikan strategi pasar untuk merespons peluang baru ini.
Menurut laporan Counterpoint, Asia-Pasifik dan kawasan Timur Tengah serta Afrika menjadi motor pertumbuhan pada kuartal ini. Senior Analyst Shilpi Jain menjelaskan bahwa perangkat 5G dengan harga terjangkau kini jauh lebih mudah ditemukan. Karena itu, konsumen yang sebelumnya menunda pembelian ponsel, akhirnya mengganti perangkat mereka. Selain itu, pembangunan jaringan 5G di India dan negara APAC lain turut menciptakan kebutuhan baru. Tren tersebut membuat perangkat entry-level dan mid-range semakin diminati. Dengan demikian, pasar kembali bergerak setelah beberapa kuartal mengalami perlambatan. Momentum ini diperkirakan akan berlanjut hingga awal 2026.
“Baca Juga : Kebijakan Baru Google yang Lebih Transparan bagi Pengguna”
Samsung kembali menempati posisi puncak sebagai vendor dengan pengiriman terbesar pada Q3 2025. Counterpoint mencatat Samsung menguasai pangsa pasar 19 persen dengan pertumbuhan tahunan sekitar 6 persen. Menurut Research Analyst Kamal Singh, performa kuat seri Galaxy A menjadi faktor kunci keberhasilan tersebut. Selain menawarkan harga kompetitif, Galaxy A17 dan A07 membawa fitur yang sesuai kebutuhan pasar menengah. Karena itu, permintaan terhadap model ini meningkat di banyak negara. Selain itu, strategi Samsung yang fokus memperluas jangkauan produk membuat mereka tetap kompetitif meski persaingan semakin ketat. Hasilnya, posisi Samsung di puncak tidak tergoyahkan pada kuartal ini.
Samsung juga mendapatkan dorongan besar dari penjualan perangkat lipat mereka. Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7 yang diluncurkan pada Juli 2025 menunjukkan performa penjualan yang solid. Selain menawarkan tampilan lebih matang, desain baru keduanya menarik perhatian kelompok early adopter. Dengan demikian, kelas premium Samsung tetap bergerak positif. Promosi agresif operator seluler turut menambah daya tarik kedua perangkat tersebut. Selain itu, tren kerja hibrida membuat banyak pengguna membutuhkan perangkat yang fleksibel untuk produktivitas harian. Akhirnya, kombinasi desain inovatif dan strategi pemasaran yang tepat membuat dua perangkat lipat ini menjadi salah satu motor utama pertumbuhan Samsung.
“Baca Juga : Wacana Blokir IMEI Sukarela, Langkah Baru Lindungi Ponsel dari Pencurian”
Counterpoint juga memaparkan daftar lima besar vendor smartphone global pada Q3 2025. Apple menempati posisi kedua dengan pangsa 18 persen. Di posisi berikutnya, Xiaomi mencatat 14 persen, sementara Oppo dan Vivo sama-sama berada di angka 9 persen. Selain lima besar tersebut, Google ikut mencatat pertumbuhan positif berkat peningkatan permintaan perangkat Pixel. Data ini menunjukkan bahwa persaingan vendor semakin kompetitif. Selain itu, setiap vendor berusaha memperkuat posisinya di pasar menengah karena segmen ini tumbuh paling cepat. Dengan demikian, dinamika industri smartphone diperkirakan semakin intensif memasuki tahun mendatang.
Counterpoint menegaskan bahwa data pangsa pasar dihitung berdasarkan jumlah pengiriman ke pengecer, bukan penjualan langsung ke konsumen. Metode sell-in ini penting karena menggambarkan tingkat keyakinan vendor terhadap permintaan pasar. Jika pengiriman meningkat, artinya vendor melihat peluang penjualan yang juga membaik. Meski begitu, vendor tetap harus berhati-hati mengelola stok agar tidak terjadi kelebihan pasokan. Selain itu, sell-in yang kuat di Q3 juga menunjukkan persiapan vendor menghadapi musim belanja akhir tahun. Karena itu, industri smartphone diperkirakan akan memasuki fase kompetisi yang semakin dinamis pada kuartal berikutnya.