Commons Sight – Pendiri Twitter, Jack Dorsey, kembali menciptakan gebrakan baru di dunia teknologi dengan meluncurkan BitChat, sebuah aplikasi perpesanan yang memungkinkan pengguna untuk mengobrol tanpa memerlukan koneksi internet, data seluler, atau bahkan kartu SIM.
Berbeda dari aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram, BitChat menggunakan jaringan mesh Bluetooth untuk mengirimkan pesan. Artinya, pesan akan dikirim dari satu perangkat ke perangkat lain yang berada di sekitar, hingga akhirnya sampai ke penerima yang dituju. Menariknya, ponsel yang menjadi perantara pengiriman pesan tidak bisa membaca isi pesan karena dienkripsi dengan metode AES-256-GCM, salah satu sistem keamanan paling kuat saat ini.
“Baca juga: Jadwal Lengkap MotoGP 2025: Balapan di 22 Sirkuit, Termasuk Mandalika dan Balaton Park“
BitChat memungkinkan pesan dikirim dalam jarak hingga 300 meter dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Dengan sistem mesh network, semakin banyak pengguna di sekitar, semakin luas jangkauan pesan yang bisa ditransmisikan. Ini menjadikan BitChat sebagai solusi ideal untuk komunikasi darurat atau di daerah tanpa sinyal.
Salah satu fitur paling revolusioner dari BitChat adalah anonimitas total. Aplikasi ini tidak meminta nomor telepon, email, atau akun pribadi. Tidak ada data pengguna yang dikumpulkan atau disimpan, membuatnya sangat sulit bagi pihak ketiga untuk melacak identitas pengirim pesan.
Dalam kondisi jaringan mati seperti yang dialami oleh operator Three UK bulan lalu, BitChat tetap dapat digunakan. Hal ini menjadikan aplikasi ini sebagai alternatif penting untuk komunikasi aman di situasi bencana, protes, atau wilayah yang mengalami pemadaman internet.
Meski berfokus pada privasi dan konektivitas offline, BitChat tetap menghadirkan fitur yang biasa ditemukan pada aplikasi perpesanan modern, seperti:
Dengan antarmuka sederhana dan intuitif, pengguna tidak akan kesulitan beradaptasi meski menggunakan sistem komunikasi yang berbeda.
Saat ini, BitChat masih dalam tahap uji coba terbatas. Sekitar 10.000 pengguna iPhone telah mendapatkan akses awal untuk menguji performa dan keandalannya. Belum ada tanggal resmi peluncuran global, namun antusiasme terhadap aplikasi ini sudah mulai terlihat tinggi di kalangan pegiat privasi digital dan aktivis.