Commons Sight – Pasar perangkat wearable kembali menunjukkan denyut positif sepanjang 2025 setelah sempat melambat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan laporan IDC, kategori wrist-worn smart devices yang mencakup smartwatch dan fitness tracker tumbuh sekitar 10 persen secara global. Angka ini mencerminkan minat konsumen yang kembali menguat terhadap perangkat penunjang kesehatan dan gaya hidup aktif. Dari Januari hingga September 2025, total pengiriman mencapai 154,1 juta unit, sebuah capaian yang menandai fase pemulihan industri. Smartwatch tetap menjadi tulang punggung dengan hampir 120 juta unit terkirim, sementara fitness tracker mencatat lonjakan signifikan berkat harga yang semakin terjangkau. Di tengah dinamika ini, persaingan antarmerek kian sengit. Namun, di antara banyak nama besar, satu brand tampil konsisten dan dominan, membuktikan bahwa inovasi yang tepat sasaran mampu memenangkan hati pasar global.
Huawei Melaju di Puncak dengan Strategi Konsisten
Huawei muncul sebagai pemimpin pasar smartwatch dan fitness tracker dunia sepanjang 2025. Vendor asal China ini mencatatkan pengiriman sekitar 28,6 juta unit dengan pangsa pasar global mencapai 18,6 persen. Capaian tersebut menempatkan Huawei di atas rival-rival kuat seperti Apple dan Xiaomi. Keberhasilan ini tidak datang secara instan, melainkan hasil dari strategi jangka panjang yang menggabungkan inovasi teknologi, desain matang, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna. Huawei tidak sekadar menawarkan jam pintar, tetapi perangkat yang menyatu dengan ekosistem kesehatan dan kebugaran. Konsumen melihat nilai lebih pada akurasi sensor, daya tahan baterai, serta fitur pelacakan kesehatan yang semakin komprehensif. Dalam lanskap pasar yang padat pemain, Huawei berhasil membangun kepercayaan sekaligus loyalitas, menjadikannya simbol kekuatan baru industri wearable global.
“Baca Juga : ChatGPT Siapkan “Adult Mode”, Babak Baru AI untuk Pengguna Dewasa”
Peran Watch GT 6 dalam Mendongkrak Penjualan
Salah satu kunci dominasi Huawei terletak pada peluncuran seri Watch GT 6 dan Watch GT 6 Pro pada September 2025. Produk ini menjadi magnet utama bagi konsumen berkat keseimbangan antara fitur premium dan efisiensi daya. Watch GT 6 hadir dengan desain elegan, pilihan ukuran fleksibel, serta peningkatan signifikan pada fitur kesehatan seperti pemantauan detak jantung, tidur, dan aktivitas olahraga. Narasi yang dibangun Huawei juga kuat, menempatkan jam tangan ini sebagai pendamping gaya hidup sehat, bukan sekadar aksesori teknologi. Penjualan lini ini berkontribusi besar terhadap lonjakan pengiriman Huawei secara global. Banyak pengguna melihat Watch GT 6 sebagai alternatif serius bagi smartwatch kelas atas lain, namun dengan daya tahan baterai yang lebih unggul. Kombinasi inilah yang membuat seri ini menjadi motor penggerak dominasi Huawei di 2025.
Ketergantungan pada Pasar China dan Tantangan Global
Meski mendominasi pasar global, IDC mencatat bahwa Huawei masih sangat bergantung pada pasar domestik China. Dari total 28,6 juta unit yang dikirimkan, sekitar 20,8 juta unit berasal dari pasar dalam negeri. Angka ini menunjukkan kekuatan Huawei di rumah sendiri, sekaligus menjadi tantangan untuk ekspansi internasional yang lebih seimbang. Namun, ketergantungan ini bukan tanpa strategi lanjutan. Huawei terus memperluas kehadirannya di Eropa, Asia Tenggara, dan Timur Tengah dengan menyesuaikan fitur serta harga sesuai karakter pasar lokal. Langkah ini menunjukkan kesadaran perusahaan akan pentingnya diversifikasi. Dalam konteks persaingan global, keberhasilan jangka panjang akan sangat ditentukan oleh kemampuan Huawei memperkuat posisi di luar China, sekaligus menjaga momentum inovasi yang telah membawanya ke puncak pasar.
Xiaomi, Apple, dan Samsung dalam Bayang-Bayang
Di bawah Huawei, Xiaomi tampil sebagai pesaing terdekat dengan pertumbuhan tercepat sepanjang 2025. Xiaomi mencatatkan pertumbuhan 36,1 persen YoY, didorong permintaan tinggi terhadap perangkat terjangkau seperti Smart Band 10 dan seri Redmi Watch. Apple berada di posisi berikutnya dengan pengiriman sekitar 27,9 juta unit, menunjukkan stabilitas meski pertumbuhan tidak seagresif kompetitor China. Samsung menyusul di peringkat keempat dengan 11,8 juta unit, mempertahankan basis pengguna loyalnya. Persaingan ini memperlihatkan pergeseran lanskap industri, di mana vendor China semakin mendominasi lima besar dunia. Harga kompetitif, inovasi cepat, dan pemahaman pasar menjadi senjata utama mereka. Bagi konsumen, situasi ini menghadirkan lebih banyak pilihan dengan nilai yang semakin menarik.
Fitness Tracker sebagai Mesin Pertumbuhan Baru
Selain smartwatch, segmen fitness tracker menjadi bintang pertumbuhan pada 2025 dengan lonjakan 21,3 persen YoY dan total pengiriman 32,86 juta unit. Perangkat ini menarik perhatian konsumen yang menginginkan fungsi kesehatan dasar tanpa harga tinggi. Brand seperti Huawei dan Xiaomi memanfaatkan tren ini dengan menghadirkan smartband yang ringan, terjangkau, namun kaya fitur. Bagi banyak pengguna, fitness tracker menjadi pintu masuk ke ekosistem wearable sebelum beralih ke smartwatch. Fenomena ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang semakin sadar kesehatan, namun tetap rasional dalam pengeluaran. Di tengah biaya hidup global yang meningkat, perangkat bernilai ekonomis dengan manfaat nyata menjadi pilihan utama. Tren ini diperkirakan terus berlanjut, menjadikan fitness tracker sebagai pilar penting pertumbuhan pasar wearable di tahun-tahun mendatang.