Commos Sight – PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia atau Mandiri Inhealth menutup hampir seluruh perjalanan 2025 dengan catatan pembayaran klaim yang signifikan. Hingga November 2025, perusahaan ini telah menyalurkan klaim dan manfaat asuransi senilai Rp 3,9 triliun kepada para pesertanya. Angka tersebut mencerminkan peran Mandiri Inhealth dalam memastikan perlindungan kesehatan tetap berjalan di tengah dinamika kebutuhan medis yang terus meningkat. Pembayaran klaim mencakup berbagai layanan penting, mulai dari rawat inap, rawat jalan, tindakan medis lanjutan, hingga manfaat kesehatan lainnya. Di balik angka tersebut, terdapat jutaan cerita peserta yang mengandalkan asuransi sebagai penopang rasa aman. Oleh karena itu, langkah ini tidak hanya bicara soal nominal, tetapi juga tentang konsistensi perusahaan dalam menjalankan kewajiban sesuai polis yang disepakati sejak awal.
Klaim Sebagai Fondasi Kepercayaan Peserta
Dalam industri asuransi, kepercayaan menjadi fondasi utama yang menentukan keberlanjutan hubungan antara perusahaan dan peserta. Hal ini pula yang ditekankan oleh Plt Direktur Utama Mandiri Inhealth, Marihot H. Tambunan. Menurutnya, pembayaran klaim hingga Rp 3,9 triliun merupakan wujud nyata tanggung jawab perusahaan kepada para peserta, baik individu maupun kumpulan. Melalui proses klaim yang dijalankan sesuai ketentuan, peserta dapat merasakan manfaat perlindungan secara langsung saat menghadapi risiko kesehatan. Selain itu, konsistensi pembayaran klaim juga menjadi indikator kesehatan finansial perusahaan. Di tengah meningkatnya biaya layanan kesehatan, Mandiri Inhealth berupaya menjaga keseimbangan antara kepentingan peserta dan keberlanjutan bisnis, sehingga rasa percaya tetap terjaga dari waktu ke waktu.
“Baca Juga : Winn Gas Perkuat Kualitas dan Inovasi untuk Ekspansi Pasar Global”
Menghadapi Tekanan Inflasi Medis yang Kian Nyata
Tahun 2025 menjadi periode yang menantang bagi industri asuransi kesehatan akibat inflasi medis yang terus meningkat. Kenaikan biaya rumah sakit, obat-obatan, serta teknologi medis berdampak langsung pada nilai klaim yang harus dibayarkan perusahaan asuransi. Dalam situasi ini, Mandiri Inhealth menyadari pentingnya pengelolaan risiko yang cermat agar perlindungan peserta tetap optimal. Oleh sebab itu, perusahaan tidak hanya fokus pada pembayaran klaim, tetapi juga pada strategi pengendalian biaya dan peningkatan efisiensi layanan. Pendekatan ini dilakukan agar manfaat asuransi tetap relevan dengan kebutuhan peserta, tanpa mengorbankan kualitas layanan. Dengan kata lain, tantangan inflasi medis dijadikan momentum untuk memperkuat sistem perlindungan kesehatan yang lebih adaptif dan berkelanjutan.
Penguatan Layanan dan Jaringan Provider Nasional
Untuk mendukung kualitas layanan, Mandiri Inhealth terus memperluas dan memperkuat jaringan provider kesehatan di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2025, perusahaan ini didukung lebih dari 8.000 mitra provider, termasuk rumah sakit, klinik, laboratorium, dan apotek. Jaringan yang luas ini memungkinkan peserta memperoleh layanan kesehatan dengan akses yang lebih mudah dan cepat. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai fasilitas kesehatan juga menjadi upaya menjaga standar pelayanan tetap konsisten. Dengan jaringan yang kuat, Mandiri Inhealth dapat memastikan proses klaim berjalan lebih lancar, sekaligus meminimalkan hambatan administratif yang kerap menjadi keluhan peserta. Langkah ini menunjukkan bahwa pembayaran klaim tidak berdiri sendiri, melainkan didukung oleh ekosistem layanan kesehatan yang terintegrasi.
“Baca Juga : Kelistrikan Aceh Mulai Pulih, Harapan Menyala Kembali Pascabencana”
Transformasi Digital untuk Kemudahan Peserta
Seiring berkembangnya kebutuhan peserta, Mandiri Inhealth juga mengakselerasi transformasi digital melalui pemanfaatan platform One by IFG. Platform keuangan digital terintegrasi ini menghadirkan berbagai produk dan layanan dari ekosistem Indonesia Financial Group (IFG). Melalui inovasi digital, peserta dapat mengakses informasi polis, layanan kesehatan, hingga proses klaim dengan lebih praktis. Digitalisasi ini menjadi jawaban atas tuntutan layanan yang cepat, transparan, dan mudah diakses kapan saja. Selain meningkatkan efisiensi operasional, transformasi digital juga memperkuat pengalaman peserta dalam menggunakan layanan asuransi. Dengan demikian, Mandiri Inhealth tidak hanya membayar klaim, tetapi juga membangun sistem layanan yang relevan dengan era digital.
Melayani Jutaan Peserta dengan Perlindungan Berkelanjutan
Hingga kini, Mandiri Inhealth melayani lebih dari 1,6 juta peserta di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap peran perusahaan sebagai mitra perlindungan kesehatan. Dengan cakupan peserta yang luas, tanggung jawab Mandiri Inhealth pun semakin besar. Oleh karena itu, perusahaan terus berupaya menjaga keseimbangan antara kualitas layanan, pengelolaan risiko, dan keberlanjutan bisnis. Pembayaran klaim Rp 3,9 triliun hingga November 2025 menjadi salah satu bukti konkret komitmen tersebut. Ke depan, Mandiri Inhealth bertekad untuk terus menghadirkan perlindungan kesehatan yang adaptif, terpercaya, dan selaras dengan kebutuhan peserta yang terus berkembang.