Minum Teh Setelah Makan Bisa Hambat Penyerapan Zat Besi
Commons Sight – Banyak orang gemar menutup makan siang atau malam dengan secangkir teh hangat. Rasanya memang nikmat dan menenangkan. Namun, ahli gizi mengingatkan bahwa minum teh tepat setelah makan dapat menghambat penyerapan zat besi. Ashlesha Joshi, ahli gizi senior di Tone 30 Pilates, menjelaskan bahwa teh mengandung tannin dan polifenol. Senyawa ini dapat mengikat zat besi non-heme dari makanan nabati sehingga tubuh sulit menyerapnya.
Menurut Joshi, kebiasaan ini perlu diwaspadai oleh kelompok berisiko kekurangan zat besi. Misalnya, ibu hamil, remaja, vegetarian, dan vegan. Jika dilakukan terus-menerus, cadangan zat besi bisa menurun. Terlebih lagi, bila pola makan tidak diimbangi dengan sumber zat besi hewani atau makanan pendukung penyerapan mineral tersebut.
Baca Juga : Pengusaha Akui 40 Persen Penggilingan Padi Tutup Usai Penegakan Kasus Beras Oplosan
Tidak semua teh memiliki efek sama terhadap penyerapan zat besi. Teh hitam dan teh hijau mengandung kadar tannin tinggi. Akibatnya, penyerapan zat besi dapat menurun. Masala chai juga berpotensi serupa karena berbahan dasar teh hitam. Bedanya, rempah seperti jahe dan kayu manis memberi manfaat tambahan bagi pencernaan. Sementara itu, teh herbal seperti chamomile dan peppermint biasanya rendah tannin. Oleh karena itu, efeknya cenderung lebih ringan.
Agar lebih aman, Joshi menyarankan memberi jeda 30–60 menit setelah makan sebelum minum teh. Dengan begitu, tubuh punya waktu untuk memulai penyerapan nutrisi. Aturan ini sangat penting bagi penderita anemia, orang dengan cadangan zat besi rendah, atau yang sedang pemulihan.
Bagi yang tetap ingin minum teh saat makan, ada beberapa pilihan aman. Pertama, pilih teh herbal rendah tannin. Kedua, tambahkan makanan kaya vitamin C seperti jeruk atau stroberi. Dengan cara ini, penyerapan zat besi akan terbantu. Selain itu, risiko gangguan penyerapan dapat berkurang.