Dana Rp 200 Triliun Masuk ke Himbara, Rp 25 Triliun Fokus Perumahan Rakyat
Commons Sight – Pemerintah resmi menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Langkah ini bertujuan untuk memperkuat pembiayaan produktif di berbagai sektor prioritas. Dari total dana tersebut, sebesar Rp25 triliun secara khusus dialokasikan ke PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) guna mendukung program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan.
Menurut CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, alokasi Rp25 triliun ke BTN diharapkan mampu mempercepat program perumahan rakyat. Pemerintah menargetkan pembangunan tiga juta rumah untuk masyarakat. Tambahan dana tersebut diyakini menjadi “vitamin” bagi sektor perumahan yang selama ini menjadi fokus utama BTN.
Rosan memastikan bahwa dana Rp200 triliun telah masuk ke rekening bank-bank Himbara sejak Jumat pekan lalu. Dari jumlah tersebut, BTN menerima Rp25 triliun untuk dikelola secara optimal dalam pembiayaan sektor perumahan. Ia menegaskan bahwa meskipun penyerapannya tidak mudah, dukungan penuh dari bank penyalur, asosiasi pengembang, hingga kementerian terkait akan membantu memastikan realisasi berjalan sesuai rencana.
Lebih jauh, Rosan menyampaikan bahwa dana yang dialokasikan ke BTN diharapkan memperkuat ekosistem pembangunan perumahan. Dengan tambahan pembiayaan, program tiga juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto diyakini dapat tercapai. Ia menekankan bahwa penyerapannya memang membutuhkan kerja keras, namun dengan koordinasi yang baik, target besar tersebut bisa terealisasi secara bertahap.
Tambahan alokasi dana ini juga diharapkan dapat menggerakkan ekosistem perumahan secara menyeluruh. Mulai dari pengembang, kontraktor, hingga penyedia bahan bangunan akan terdorong untuk meningkatkan kapasitas produksi. Di sisi lain, subsidi bunga yang telah disiapkan pemerintah akan membantu meringankan beban pembiayaan baik bagi masyarakat maupun pelaku usaha di sektor perumahan.
Selain BTN, bank-bank lain yang tergabung dalam Himbara juga mendapat mandat untuk menyalurkan dana Rp200 triliun tersebut. Namun, penggunaannya wajib difokuskan pada pembiayaan produktif. Dua sektor yang menjadi prioritas utama adalah pembiayaan berorientasi ekspor serta sektor yang menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar. Dengan fokus ini, dana pemerintah diharapkan mampu memberi multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional.
Rosan menambahkan bahwa sektor perumahan dipilih sebagai salah satu penerima alokasi terbesar karena perannya dalam penciptaan lapangan kerja. Pembangunan rumah rakyat melibatkan banyak pihak, mulai dari tenaga kerja konstruksi hingga penyedia material, sehingga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Oleh sebab itu, Rp25 triliun yang masuk ke BTN tidak hanya berdampak pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lebih luas.