BTN (BBTN) Fokus Jadi Bank Transaksional dengan Perkuat Transformasi SDM
Commons Sight – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat peran sebagai bank transaksional. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penyelenggaraan BTN Human Capital Summit 2025, forum yang didedikasikan untuk transformasi talenta. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menegaskan bahwa keberhasilan bank tidak hanya ditentukan oleh produk keuangan, tetapi juga kualitas SDM yang menjadi fondasi utama.
Transformasi BTN bukan sekadar jargon, melainkan perubahan menyeluruh dari fungsi tradisional sebagai penyalur pembiayaan perumahan menuju bank transaksional modern. Menurut Nixon, langkah ini harus diiringi dengan investasi besar pada pengembangan SDM. BTNers—sebutan untuk pegawai BTN—didorong untuk melakukan upskilling dan konversi peran agar mampu mendukung strategi digital, penjualan, hingga pemasaran.
Dalam beberapa tahun terakhir, BTN telah memperkuat pengembangan digitalnya melalui aplikasi superapps Bale by BTN. Selain itu, transformasi cabang konvensional menjadi BTN Digital Store menjadi bukti nyata adaptasi perseroan terhadap era digital. Nixon menekankan bahwa perubahan besar ini tidak dilakukan dengan lay off, melainkan melalui pengalihan peran pegawai agar tetap produktif.
Baca Juga : Deddy Corbuzier Akhirnya Angkat Bicara soal Isu Perceraian dengan Sabrina Chairunnisa
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menegaskan pentingnya membangun hubungan industrial yang tidak hanya harmonis, tetapi juga produktif. Ia menekankan konsep future practice, yaitu bagaimana perusahaan menyiapkan SDM untuk menghadapi era disrupsi dan digitalisasi. Menurutnya, pengembangan human capital harus melangkah lebih jauh ke arah human potential, yakni menggali potensi talenta muda agar dapat menciptakan nilai lebih besar bagi perusahaan.
Dalam pidatonya, Yassierli mengingatkan bahwa meski berorientasi global, perusahaan tetap perlu menanamkan kearifan lokal. Semangat gotong royong, menurutnya, harus menjadi basis dalam membangun SDM unggul. Ia menilai banyak generasi muda yang seringkali dianggap undervalue, padahal memiliki potensi besar bila diarahkan dengan tepat. Tantangan terbesarnya adalah membangun resiliensi dan agility agar mereka siap menghadapi berbagai kompleksitas bisnis.
BTN melalui Human Capital Summit 2025 resmi mengaktifkan delapan program unggulan sebagai pilar transformasi SDM. Pertama, penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2025–2027 antara manajemen dan Serikat Pekerja BTN. PKB ini diharapkan menciptakan hubungan industrial yang harmonis, adil, dan transformatif sesuai dengan amanat UU Cipta Kerja.
Program kedua dan ketiga meliputi Rencana Jangka Panjang Human Capital BTN 2025-2029 dan Corporate Culture BTN 2025-2029. Menurut Direktur Human Capital and Compliance BTN, Eko Waluyo, kedua program ini menjadi landasan penting bagi perjalanan lima tahun ke depan, terutama untuk memperkuat nilai budaya perusahaan agar selaras dengan visi transformasi BTN.
Program keempat adalah Expert Talks, yaitu forum yang menghadirkan praktisi dan akademisi untuk berbagi pandangan tentang tren human capital masa depan. Melalui forum ini, pegawai BTN mendapatkan wawasan baru tentang arah pengembangan SDM global serta cara mengaplikasikannya dalam konteks industri perbankan nasional.
Program kelima, yaitu Learning Culture Festival (LCF), menjadi inisiatif untuk membangun budaya belajar digital di lingkungan BTN. LCF mendorong setiap pegawai agar lebih terbuka terhadap pembelajaran berkelanjutan, memanfaatkan teknologi, dan menjadikan pembelajaran digital sebagai gaya kerja baru yang lebih adaptif.
Program keenam adalah penerapan Human Capital System Information, yang berfokus pada digitalisasi proses pengelolaan SDM. Dengan sistem berbasis data ini, BTN dapat mengelola kinerja pegawai secara lebih efisien, terintegrasi, dan objektif. Proses ini sekaligus mendukung pengambilan keputusan berbasis data di bidang SDM.
Program ketujuh adalah Human Capital ServEase, platform komunikasi dua arah antara pegawai dan divisi HC. Melalui sarana ini, aspirasi, keluhan, maupun ide dari karyawan dapat tersampaikan secara langsung kepada manajemen, sehingga tercipta hubungan yang lebih transparan dan inklusif.
Program kedelapan adalah Talent Acceleration Program (TAP) Batch 3, yang bertujuan mempercepat lahirnya talenta unggul. Melalui TAP, BTN berkomitmen mencetak generasi pegawai yang memiliki daya saing tinggi, literasi digital yang kuat, serta kesiapan menghadapi dinamika industri perbankan modern.
BTN menegaskan bahwa transformasi SDM bukan hanya sekadar formalitas, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan BTN sebagai bank transaksional terdepan. Dengan memperkuat human capital, BTN optimis mampu memperkuat reputasi, menjaga daya saing, dan menciptakan inovasi yang relevan di tengah perubahan industri yang cepat.