Commons Sight – Nama Soesalit mungkin tidak seterkenal ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Djojadiningrat, yang pernah menjabat sebagai Bupati Rembang. Sebagai anak dari seorang pejabat ternama, Soesalit justru memilih jalan hidup yang berbeda dari yang dibayangkan kebanyakan orang. Meskipun datang dari keluarga yang berpengaruh, ia memutuskan untuk tidak mengandalkan nama besar orang tuanya demi membuktikan diri. Bahkan, Soesalit sempat hidup melarat dan berjuang keras untuk meraih kesuksesan dengan usahanya sendiri. Bagaimana perjalanan hidup Soesalit yang penuh lika-liku ini? Simak kisahnya yang inspiratif berikut.
Soesalit lahir dari keluarga terhormat di Indonesia, di mana ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Djojadiningrat, adalah seorang bangsawan Jawa yang menjabat sebagai Bupati Rembang. Sejak kecil, Soesalit terbiasa hidup dengan segala fasilitas yang menunjang pendidikan dan kehidupan yang nyaman. Namun, ia juga dididik untuk memahami pentingnya bekerja keras dan tidak menggantungkan hidup pada status keluarga.
“Baca juga : Dari Inflasi Global Hingga Krisis Energi: Mengukur Dampak Tiga Isu Utama Pada Ekonomi RI.“
Keluarga besar Soesalit bukan hanya dikenal di kalangan pejabat, tetapi juga merupakan bagian dari trah bangsawan yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat Jawa. Pendidikan dan tata krama diajarkan secara ketat di dalam keluarga, dengan harapan anak-anaknya akan tumbuh menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.
Meski memiliki banyak kemudahan dalam hidup, Soesalit memilih untuk tidak mengambil jalan pintas. Ketika sebagian besar anak pejabat cenderung menggunakan nama orang tua mereka untuk meraih peluang lebih besar, Soesalit nak dari Raden Mas Adipati Ario Djojadiningrat, Bupati Rembang justru memilih hidup sederhana dan menolak segala bentuk fasilitas yang diberikan keluarganya. Keputusan ini membuatnya harus menghadapi realitas hidup yang keras dan penuh tantangan.
Saat memasuki usia dewasa, Soesalit memilih untuk merantau dan mencari penghidupan sendiri. Dengan meninggalkan kemewahan yang pernah ia rasakan di masa kecil, ia memulai hidup mandiri dengan kondisi ekonomi yang jauh dari kata berlebihan. Bahkan, ia sempat merasakan kesulitan keuangan yang membuatnya harus berjuang hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Salah satu hal yang paling menarik dari perjalanan hidup Soesalit adalah kegigihannya untuk meraih kesuksesan tanpa menunggangi nama besar ayahnya. Meskipun menyandang nama belakang yang terpandang, ia enggan memanfaatkannya sebagai alat untuk mendapatkan pekerjaan atau posisi tertentu.
Demi bertahan hidup, Soesalit tidak segan-segan melakukan berbagai pekerjaan, mulai dari pekerjaan kasar hingga usaha kecil-kecilan. Ia belajar untuk menjalani hidup dengan apa adanya, merasakan langsung pahitnya berjuang di tengah keterbatasan. Keteguhan hatinya untuk tidak menjual nama keluarga justru membuatnya semakin dihormati oleh orang-orang di sekitarnya.
Soesalit mencoba peruntungan dengan memulai beberapa usaha kecil, meski banyak di antaranya yang gagal. Namun, ia tidak pernah menyerah. Justru dari kegagalan tersebut, ia belajar banyak hal tentang ketekunan, kesabaran, dan pentingnya inovasi dalam berbisnis.
Perjuangan Soesalit akhirnya membuahkan hasil. Setelah bertahun-tahun bekerja keras, ia berhasil mendirikan usaha yang akhirnya berkembang pesat. Meskipun tidak semewah keluarga bangsawan lainnya, pencapaiannya menjadi bukti bahwa kesuksesan bisa diraih dengan usaha sendiri, tanpa mengandalkan nama besar atau jaringan orang tua.
Dari perjalanannya, Soesalit selalu menekankan pentingnya hidup dengan jujur dan mandiri. Ia ingin membuktikan bahwa meskipun lahir dari keluarga terkemuka, setiap orang tetap harus berusaha keras untuk meraih mimpinya sendiri. Ia juga sering membagikan cerita dan pengalamannya kepada anak-anak muda, agar mereka terinspirasi untuk tidak takut berjuang meski dalam kondisi sulit.
Kisah hidup Soesalit mengajarkan kita beberapa hal penting tentang nilai-nilai kehidupan: