
Commons Sight – Kunjungan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait ke Desa Tunjung membawa suasana penuh harapan bagi warga Banyumas. Kehadirannya bersama tim Astra membuat masyarakat merasakan perhatian nyata dari pemerintah dan sektor swasta. Selain itu, momen ini memberi dorongan moral bagi para pekerja lapangan yang terus membangun rumah layak huni untuk warga. Dengan berdiri di tengah warga, Menteri Maruarar menegaskan bahwa pemerintah ingin memastikan setiap keluarga memiliki tempat tinggal yang aman. Oleh karena itu, kunjungan ini terasa hangat, humanis, dan memunculkan optimisme bahwa perubahan sedang berjalan di depan mata.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Maruarar menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada dua warga binaan Astra. Selain itu, hadir pula Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto yang menguatkan makna momen itu. Penyerahan kunci kepada Sakam Hendro Raharjo dan Anwar Mualif bukan hanya seremoni. Momen itu menjadi bukti bahwa perjuangan panjang mereka untuk mendapatkan rumah layak kini terwujud. Karena itu, suasana penuh haru terasa jelas ketika warga menerima kunci rumah yang menandai lembaran baru kehidupan keluarga. Dengan dukungan Bupati Banyumas, agenda tersebut menjadi semakin berkesan.
“Baca Juga : Sayuran Laut dan Ikan, Inti Diet Mediterania“
Boy Kelana Soebroto menyampaikan progres pembangunan sejak groundbreaking pada 20 Agustus 2025. Menurutnya, proyek ini bergerak cepat dan terarah. Selain itu, Astra memastikan kualitas bangunan terus dipantau agar memenuhi standar kenyamanan. Dengan melibatkan tim profesional, Astra menunjukkan keseriusan membangun ruang tinggal yang layak bagi warga desa. Karena itu, kunjungan Menteri PKP menjadi momentum penting untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas proyek. Semangat kerja sama ini memperlihatkan bahwa sektor swasta mampu menjadi bagian dari solusi sosial.
Program Rumah Layak Huni (RLH) Astra mencakup pembangunan 250 unit rumah. Sebanyak 165 unit dibangun di Banyumas dan 85 unit di Garut. Selain itu, wilayah tersebut juga merupakan bagian dari program hutan karbon milik Astra. Proyek ini bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga simbol kontribusi Astra dalam membangun desa secara holistik. Dengan pendekatan keberlanjutan ini, Astra ingin memastikan bahwa warga tidak hanya memiliki rumah, tetapi juga lingkungan hidup yang sehat. Karena itu, pembangunan rumah dilakukan dengan standar ekologi yang memperhatikan keberlanjutan jangka panjang.
“Baca Juga : Minyak Zaitun dalam Diet Mediterania: Fakta Atau Mitos“
Astra tidak hanya membangun rumah, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan. Pendekatan partisipatif ini bertujuan menumbuhkan rasa memiliki dan gotong royong. Oleh karena itu, warga dilibatkan dalam berbagai tahap, mulai dari pekerjaan fisik hingga perawatan lingkungan. Dengan cara ini, Astra ingin membangun budaya kebersamaan. Selain itu, partisipasi warga memperkuat kesadaran bahwa rumah layak bukan hanya fasilitas, tetapi juga tanggung jawab kolektif. Program ini akhirnya membentuk ikatan sosial baru antarwarga yang saling mendukung dan menjaga hunian mereka.
Sebagai perusahaan besar dengan lebih dari 190.000 karyawan, Astra menjalankan peran sosial melalui empat pilar: kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Inisiatif RLH menjadi bagian dari pilar lingkungan yang sejalan dengan cita-cita sejahtera bersama bangsa. Selain itu, program ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs Indonesia. Dengan dukungan sembilan yayasan, Astra berupaya menciptakan dampak positif yang meluas. Oleh karena itu, program RLH menjadi bukti nyata bahwa perusahaan mampu mengambil bagian dalam memperkuat kesejahteraan warga desa.
Kunjungan Menteri Maruarar menegaskan pentingnya kolaborasi pemerintah dan sektor swasta. Selain menjadi bentuk dukungan terhadap program RLH, kunjungan ini menunjukkan bahwa pembangunan desa membutuhkan komitmen bersama. Dengan sinergi kuat, harapan warga Banyumas semakin nyata. Rumah bukan hanya tempat berteduh, tetapi juga simbol kehidupan baru yang memberi ruang untuk bertumbuh. Karena itu, kolaborasi ini diharapkan terus berjalan agar semakin banyak warga desa yang merasakan manfaat besar dari program hunian layak tersebut.