Commons Sight – Jalan kaki kerap dianggap olahraga ringan yang dampaknya biasa saja, padahal aktivitas ini memiliki peran besar dalam menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan mental. Banyak orang memilih jalan kaki karena mudah dilakukan, tidak memerlukan alat khusus, dan relatif aman untuk berbagai usia. Namun, lokasi berjalan kaki sering luput dari perhatian. Berjalan di luar ruangan atau di atas treadmill ternyata memberi rangsangan tubuh yang berbeda. Menurut dokter, pilihan tempat berjalan kaki dapat memengaruhi kerja jantung, paru-paru, hingga kondisi psikologis seseorang. Ada yang merasa lebih bersemangat saat berjalan di taman atau trotoar, sementara yang lain lebih nyaman berjalan di treadmill dengan kecepatan stabil. Perbedaan ini bukan soal mana yang lebih benar, melainkan bagaimana tubuh merespons lingkungan. Dengan memahami karakter masing-masing, jalan kaki bisa menjadi olahraga yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Jalan Kaki di Luar Ruangan Memberi Rangsangan Alami Tubuh
Berjalan kaki di luar ruangan menawarkan pengalaman yang lebih hidup karena tubuh berinteraksi langsung dengan lingkungan. Menurut dr. Iwan Wahyu Utomo, AIFO.K, udara segar dan sinar matahari memberi manfaat tambahan yang tidak didapatkan di ruang tertutup. Paparan sinar matahari membantu pembentukan vitamin D yang penting untuk tulang dan sistem imun. Selain itu, variasi permukaan jalan membuat otot kaki bekerja lebih dinamis, sehingga melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh. Perubahan kecil seperti tanjakan, turunan, atau arah angin juga memaksa tubuh beradaptasi secara alami. Dari sisi pernapasan, udara terbuka memberi sensasi lebih lega, terutama jika dilakukan di area hijau. Semua rangsangan ini membuat jalan kaki di luar terasa lebih menyatu dengan alam dan memberikan pengalaman fisik yang lebih kaya dibanding berjalan di tempat.
“Baca Juga : Makanan Penunjang Diet Vegan Sehari-hari yang Lezat, Bergizi, dan Mudah Ditemukan“
Dampak Positif Jalan Kaki di Luar bagi Kesehatan Mental
Selain manfaat fisik, jalan kaki di luar ruangan sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Pemandangan sekitar, cahaya alami, dan suara lingkungan membantu otak keluar dari rutinitas yang monoton. dr. Iwan menjelaskan bahwa aktivitas ini mendorong pelepasan hormon endorfin yang berperan memperbaiki suasana hati. Banyak orang merasa pikiran lebih tenang setelah berjalan santai di pagi atau sore hari. Rasa stres perlahan menurun, dan tubuh menjadi lebih rileks. Jalan kaki di luar juga memberi jeda mental dari layar gawai dan tekanan pekerjaan. Namun, dokter mengingatkan pentingnya memperhatikan faktor keamanan. Permukaan jalan yang tidak rata, lalu lintas ramai, atau cuaca ekstrem dapat meningkatkan risiko cedera. Karena itu, memilih lokasi yang aman dan nyaman menjadi kunci agar manfaat mental tetap maksimal tanpa mengorbankan keselamatan.
Jalan Kaki di Treadmill Lebih Terkontrol dan Stabil
Berbeda dengan luar ruangan, treadmill menawarkan lingkungan yang lebih terkendali. Kecepatan, durasi, dan kemiringan bisa diatur sesuai kemampuan tubuh. Hal ini membuat treadmill menjadi pilihan aman bagi pemula, lansia, atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu. dr. Iwan menyebut treadmill sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan latihan dengan intensitas stabil dan terukur. Tidak ada gangguan cuaca, lalu lintas, atau permukaan jalan yang licin. Ritme langkah pun cenderung konsisten, sehingga latihan kardiovaskular bisa berjalan lebih terencana. Bagi sebagian orang, treadmill memberi rasa aman karena risiko tersandung atau terpeleset lebih kecil. Dengan kontrol penuh di tangan pengguna, treadmill cocok untuk membangun kebiasaan jalan kaki secara bertahap, terutama bagi mereka yang baru memulai gaya hidup aktif.
“Baca Juga : Apa Itu Diet Vegan: Perjalanan Gaya Hidup Berbasis Tumbuhan yang Semakin Diminati“
Keterbatasan Treadmill yang Perlu Disadari
Meski aman dan praktis, treadmill memiliki keterbatasan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah minimnya variasi rangsangan bagi tubuh. Permukaan yang selalu datar dan gerakan yang berulang membuat otot bekerja dengan pola yang sama. Dalam jangka panjang, hal ini bisa membuat latihan terasa membosankan dan kurang menantang. dr. Iwan mengakui bahwa banyak orang sulit mempertahankan konsistensi karena rasa jenuh saat berjalan di treadmill. Selain itu, suasana tertutup membuat manfaat psikologis tidak sekuat berjalan di alam terbuka. Untuk mengatasinya, sebagian orang memilih mendengarkan musik atau menonton layar, tetapi hal ini tidak selalu menggantikan efek menenangkan dari lingkungan luar. Karena itu, treadmill sebaiknya dilihat sebagai alat bantu, bukan satu-satunya pilihan dalam berolahraga.
Menyesuaikan Pilihan Jalan Kaki dengan Kebutuhan Tubuh
Menurut dr. Iwan, tidak ada pilihan yang mutlak lebih baik antara jalan kaki di luar atau di treadmill. Semuanya kembali pada tujuan, kondisi tubuh, dan kenyamanan masing-masing individu. Jalan kaki di luar cocok bagi mereka yang ingin manfaat fisik sekaligus ketenangan mental. Sementara treadmill lebih sesuai bagi yang membutuhkan kontrol intensitas dan keamanan ekstra. Kombinasi keduanya justru dinilai paling ideal. Sesekali berjalan di luar untuk menyegarkan pikiran, lalu menggunakan treadmill saat cuaca tidak mendukung atau ketika ingin latihan terukur. Yang terpenting, jalan kaki dilakukan secara rutin, stabil, dan sesuai kemampuan tubuh. Konsistensi jauh lebih berpengaruh dibanding lokasi. Dengan mendengarkan sinyal tubuh dan memilih cara yang paling bisa dijalani dalam jangka panjang, manfaat jalan kaki akan terasa lebih optimal.