Commos Shigt – Di tengah meningkatnya ancaman abrasi dan degradasi lingkungan pesisir Jakarta, PT Asuransi Simas Jiwa mengambil langkah nyata dengan menanam 350 bibit mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk. Kegiatan ini bukan sekadar simbol kepedulian, tetapi respons konkret terhadap krisis ekologi yang kian terasa. Pesisir Jakarta menghadapi tekanan besar akibat pembangunan, kenaikan muka air laut, dan perubahan iklim. Melalui aksi ini, Simas Jiwa menunjukkan bahwa dunia usaha memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan alam. Penanaman mangrove menjadi bentuk tanggung jawab moral sekaligus investasi jangka panjang bagi lingkungan. Setiap bibit yang ditanam membawa harapan baru bagi garis pantai yang rapuh dan ekosistem yang terancam.
Kolaborasi dengan Komunitas dan Relawan Internal
Program penanaman mangrove ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Komunitas Mangrove Jakarta, melibatkan jajaran manajemen serta karyawan Asuransi Simas Jiwa sebagai relawan. Kehadiran para karyawan di lapangan menciptakan ikatan emosional yang kuat antara perusahaan dan misi lingkungan yang diusung. Mereka tidak hanya hadir sebagai pekerja, tetapi sebagai individu yang ikut merasakan langsung lumpur, air laut, dan tantangan menanam mangrove. Kolaborasi ini menegaskan bahwa pelestarian lingkungan membutuhkan kerja bersama lintas sektor. Ketika komunitas lokal dan dunia usaha berjalan seiring, dampak yang dihasilkan menjadi lebih berkelanjutan. Kegiatan ini juga memperkuat rasa kepemilikan bersama terhadap ekosistem pesisir yang selama ini sering terpinggirkan.
“Baca Juga : Sun Life Indonesia Hadirkan Harapan bagi Korban Banjir dan Longsor di Sumatra”
Mangrove sebagai Benteng Alami Pesisir
Pemilihan mangrove bukan tanpa alasan. Tanaman ini memiliki fungsi strategis sebagai benteng alami pesisir yang mampu meredam gelombang, mencegah abrasi, dan menjaga stabilitas garis pantai. Selain itu, mangrove menjadi rumah bagi berbagai jenis biota laut, menjaga keanekaragaman hayati yang penting bagi keseimbangan ekosistem. Dalam konteks perubahan iklim, mangrove dikenal sebagai penyerap karbon alami dengan kapasitas tinggi, bahkan melebihi hutan daratan. Dengan menanam mangrove, Simas Jiwa berkontribusi pada upaya mitigasi emisi karbon di wilayah pesisir. Langkah ini menunjukkan bahwa solusi berbasis alam dapat menjadi jawaban efektif terhadap tantangan lingkungan yang semakin kompleks.
Komitmen ESG dan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan
Aksi penanaman mangrove ini merupakan bagian dari komitmen Asuransi Simas Jiwa dalam mendukung ekonomi hijau dan pelaksanaan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan yang diamanatkan Otoritas Jasa Keuangan. Melalui pendekatan Environmental, Social, and Governance, perusahaan berupaya menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan tanggung jawab lingkungan. Direktur Pemasaran PT Asuransi Simas Jiwa, Janty Sumirkan, menegaskan bahwa pelestarian alam menjadi bagian tak terpisahkan dari keberlanjutan usaha. Komitmen ini mencerminkan kesadaran bahwa kesehatan lingkungan berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengintegrasikan ESG dalam strategi bisnis, Simas Jiwa menempatkan keberlanjutan sebagai fondasi, bukan sekadar program tambahan.
“Baca Juga : Transformasi Telkom dan Harapan Baru Pemerataan Internet Indonesia”
Edukasi Lingkungan sebagai Investasi Jangka Panjang
Selain penanaman, kegiatan ini juga disertai edukasi mengenai fungsi ekologis mangrove dan teknik penanaman yang tepat. Edukasi ini penting agar upaya pelestarian tidak berhenti pada seremoni. Para peserta diajak memahami peran mangrove dalam menyerap karbon, melindungi pantai, dan menjaga keseimbangan ekologi. Pengetahuan ini diharapkan menumbuhkan kesadaran jangka panjang, sehingga setiap individu dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. Edukasi lingkungan menjadi investasi sosial yang nilainya tak ternilai, karena membentuk pola pikir yang lebih peduli dan bertanggung jawab. Ketika pemahaman tumbuh, aksi nyata akan mengikuti secara alami dan berkelanjutan.
Menumbuhkan Harapan untuk Generasi Mendatang
Penanaman 350 mangrove di PIK bukan hanya tentang hari ini, tetapi tentang masa depan. Setiap bibit yang ditanam menyimpan harapan bagi generasi mendatang untuk menikmati pesisir yang lebih aman dan lestari. Di tengah krisis iklim global, langkah-langkah kecil namun konsisten memiliki dampak besar jika dilakukan bersama. Asuransi Simas Jiwa menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjadi bagian dari solusi, bukan hanya penonton. Aksi ini mengirim pesan kuat bahwa keberlanjutan adalah tanggung jawab kolektif. Dengan menumbuhkan mangrove hari ini, Simas Jiwa turut menumbuhkan harapan akan pesisir Jakarta yang lebih tangguh, hijau, dan berdaya di masa depan.